Pengikut ku

Sabtu, 26 Januari 2013

Gletser Andes Mencair

Gletser Andes Mencair Terlalu Cepat Oleh LiveScience | Yahoo! News – Jum, 25 Jan 2013 Oleh Stephanie Pappas, Penulis Senior LiveScience | LiveScience.com Gletser di Pegunungan Andes melemah pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam tiga puluh tahun terakhir. Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan rincian penelitian terbaru yang menggabungkan penelitian di lapangan dengan foto satelit dan udara, catatan sejarah dan masa inti es yang diambil dari gletser. Kondisi tersebut lebih buruk di Andes dibandingkan rata-rata menyusutnya gletser di seluruh dunia, demikian laporan para peneliti pada 22 Januari dalam jurnal “The Cryosphere”. "Gletser di Tropical Andes telah menghilang rata-rata antara 30-50 persen (tergantung pada rentang pegunungan) dari permukaannya sejak akhir 70-an," menurut pengamatan peneliti Antoine Rabatel, ilmuwan dari Laboratory for Glaciology and Environmental Geophysics di Grenoble, Prancis, dalam sebuah email kepada LiveScience. Gletser sensitif Pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah tempat 99 persen gletser tropis, yakni sungai es permanen di ketinggian yang cukup tinggi, yang tidak akan terpengaruh oleh jenis suhu sejuk yang biasanya ada di daerah tropis. Meski demikian, Rabatel mengatakan, gletser sangat sensitif terhadap perubahan iklim, karena ada sedikit musim daerah tropis. "Gletser di Andes tropis bereaksi keras dan lebih cepat daripada gletser lain di Bumi untuk setiap perubahan kondisi iklim," katanya. Untuk mengumpulkan cerita dari gletser selama berabad-abad lalu, Rabatel dan rekan-rekannya menggunakan data berbeda. Catatan sejarah dari permukim awal menunjukkan batas-batas gletser, seperti halnya data inti es yang diambil dengan cara pengeboran ke dalam lapisan es tahunan yang membentuk gletser. Bahkan lumut (organsisme simbiosis yang berasal dari jamur dan ganggang atau bakteri) yang bertahan hidup pada bebatuan, atau moraine, yang terbentuk di sekitar gletser memiliki kisah yang menarik. Peneliti dapat menggunakan lumut tersebut untuk menentukan berapa lama batu tertutup dan terbebas dari es. Foto udara pada 1950-an dan pencitraan satelit dari era 1970-an juga melacak gerakan gletser. Akhirnya, pengamatan berbasis darat dan langsung dilakukan pada banyak gletser sejak 1990-an. Pelemahan Gletser Semua data mengungkapkan kisah es yang mencair. Gletser Andes mencapai luas maksimal dalam zaman Little Ice Age, sebuah periode pendinginan yang berlangsung dari sekitar abad 16 hingga 19. Di daerah tropis luar Peru dan Bolivia, gletser mencapai titik maksimal mereka pada 1600-an, menurut temuan para peneliti. Gletser tertinggi Andean mencapai maksimal pada 1730-an atau sekitar itu, sedangkan gletser elevasi yang lebih rendah mencapai puncaknya sekitar 1830-an. Sejak itu, gletser secara bertahap melemah, dengan periode mencair yang cepat pada 1800-an dan yang kedua, jauh lebih besar, di periode pencairan yang cepat dalam tiga dekade terakhir. Sejak 1970-an, gletser mengikuti pola periode pencairan yang lebih cepat dalam jarak dua sampai tiga tahun, di antara pelemahan yang lebih lambat dan sesekali bertambah (atau tumbuh). Rata-rata keseluruhan adalah negatif secara permanen selama 50 tahun terakhir, tulis para peneliti. Rata-rata es yang menghilang antara 30-50 persen bervariasi dari gletser ke gletser, tutur Rabatel. Beberapa gletser kecil benar-benar telah menghilang, seperti gletser Chacaltaya di Bolivia, yang dulunya resor ski tertinggi di dunia, namun menghilang pada 2009. Gletser dengan ketinggian yang lebih rendah dari 5400 meter di atas permukaan laut mencair dua kali lebih cepat dari gletser yang lebih tinggi. Gletser-gletser rendah ini, yang membentuk mayoritas gletser Andes, diperkirakan akan punah dalam beberapa tahun atau dekade ke depan, tutur Rabatel. Curah hujan di wilayah tersebut tidak berubah, menurut temuan para peneliti, namun suhu meningkat hampir 0,2 derajat Fahrenheit (0,1 derajat Celsius) per dekade selama 70 tahun terakhir. Hal itu berarti panas atmosfer membuat gletser melemah. Hilangnya gletser yang terus meningkat adalah masalah utama bagi masyarakat yang tinggal di daerah barat Andes yang kering, tutur Rabatel. "Pasokan air dari rangkaian pegunungan gletser yang tinggi penting untuk konsumsi pertanian dan domestik, serta untuk pembangkit listrik tenaga air," tulisnya.

Jumat, 25 Januari 2013

Kisah Uang Seribu dan Seratus Ribu

sumber : www.matiksobo.blogspot.com Sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama dicetak dan diedarkan oleh dan dari Bank Indonesia. Pada saat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar di masyarakat. >> Empat bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda. >> Kemudian diantara kedua uang tersebut terjadilah percakapan, Yang >> Rp.100.000 bertanya kepada yang Rp.1000 "kenapa badan kamu begitu lusuk, kotor dan bau amis?" >> Dijawablah olehnya "karena aku begitu keluar dari Bank langsung ditangan orang-orang bawahan, dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan di tangan pengemis" >> Lalu Rp.1000 bertanya balik pd Rp.100.000 "kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih?" >> Dijawabnya "karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut pperempuan cantik dan beredarnyapun di restauran mahal, di mall dan jg hotel- hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet" >> Lalu Rp.1000 bertanya lagi "pernahkah engkau mampir di tempat ibadah?" >> Dijawablah oleh Rp.100.000 "belum pernah " >> Rp.1000. pun berkata lagi "ketahuilah walaupun keadaanku seperti ini adanya, setiap jum'at aku selalu mampir di Masjid-Masjid, Minggu Gereja-Gereja, Vihara, Klenteng, Pure dan ditangan anak-anak yatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan karena aku tidak dipandang manusia bukan karena Nilai tapi yang dipandang adalah sebuah manfaat." >> Akhirnya menangislah uang Rp.100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tapi tidak begitu bermanfaat selama ini. Jadi bukan seberapa besar penghasilan Anda, tapi seberapa bermanfaat penghasilan Anda itu. Karena kekayaan bukanlah untuk kesombongan. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu mensyukuri nikmat dan memberi manfaat untuk semesta alam serta dijauhkan dari sifat sombong.

Kisah Uang Seribu dan Seratis Ribu

sumber : www.matiksobo.blogspot.com Sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama dicetak dan diedarkan oleh dan dari Bank Indonesia. Pada saat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar di masyarakat. >> Empat bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda. >> Kemudian diantara kedua uang tersebut terjadilah percakapan, Yang >> Rp.100.000 bertanya kepada yang Rp.1000 "kenapa badan kamu begitu lusuk, kotor dan bau amis?" >> Dijawablah olehnya "karena aku begitu keluar dari Bank langsung ditangan orang-orang bawahan, dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan di tangan pengemis" >> Lalu Rp.1000 bertanya balik pd Rp.100.000 "kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih?" >> Dijawabnya "karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut pperempuan cantik dan beredarnyapun di restauran mahal, di mall dan jg hotel- hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet" >> Lalu Rp.1000 bertanya lagi "pernahkah engkau mampir di tempat ibadah?" >> Dijawablah oleh Rp.100.000 "belum pernah " >> Rp.1000. pun berkata lagi "ketahuilah walaupun keadaanku seperti ini adanya, setiap jum'at aku selalu mampir di Masjid-Masjid, Minggu Gereja-Gereja, Vihara, Klenteng, Pure dan ditangan anak-anak yatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan karena aku tidak dipandang manusia bukan karena Nilai tapi yang dipandang adalah sebuah manfaat." >> Akhirnya menangislah uang Rp.100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tapi tidak begitu bermanfaat selama ini. Jadi bukan seberapa besar penghasilan Anda, tapi seberapa bermanfaat penghasilan Anda itu. Karena kekayaan bukanlah untuk kesombongan. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu mensyukuri nikmat dan memberi manfaat untuk semesta alam serta dijauhkan dari sifat sombong.

Kamis, 24 Januari 2013

Red Mist - spb

Spongebob Squarepants : Red Mist - Episode yang Terlarang Udah tau spongebob kan? Ya, spongebob adalah salah satu animasi produk Nickelodeon yang cukup terkenal, dengan sebuah spons sebagai pemeran utamanya. Kartun ini memang menghibur disetiap episodenya. Bagi penggemar serial Spongebob, tentunya telah menonton setiap episode yang dipublikasikan oleh pihak Nickelodeon. Akan tetapi, di dunia maya, telah menyebar sebuah episode Spongebob yang tidak pernah dipublikasikan ataupun ditayangkan ke publik, setidaknya setelah video tersebut bocor dan menyebar lewat internet. Mungkin sudah banyak yang membahas ini, episode ini kerap kali dijuluki sebagai episode yang hilang, episode terlarang, darkside episode, atau episode misterius. Episode yang hilang ini berjudul The Sponge Who Could Fly "Red Mist". Menurut kabar, Episode ini bukan buatan asli dari nickelodeon, melainkan buatan dari seorang pembunuh berantai dan merupakan seorang spongefans asal Skotlandia. Hal itu dibuktikan dengan adanya perbedaan kualitas yang signifikan antara video tersebut dengan serial yang biasa kita tonton di televisi. Video buatannya mampu mempengaruhi kondisi mental bagi yang menontonnya. Suasana yang ditampilkan Red Mist sama seperti lagu Gloomy Sunday ataupun Karlmayer, dimana jika kita mendengarnya, dapat mempengaruhi kondisi psikis tubuh kita dan bahkan dapat membuat kita melakukan bunuh diri. Red Mist juga sama, dimana suasana yang ditampilkan merupakan suasana traumatic gore berkat efek video nya yang dapat mempengaruhi otak dan kejiwaan kita. Bagaimanakah jalan cerita dari episode "Red Mist" ini? Menurut beberapa sumber (karena saya sendiri gak berani nonton :p) Red Mist berawal ketika Squidward sedang berlatih klarinet. Squidward berlatih klarinet karena dia akan mengadakan resital klarinet solo keesokan harinya, namun squidward merasa terganggu oleh spongebob dan patrick yang bermain dan berisik di depan rumahnya. Karena kesal, Squidward pun menyuruh spongebob dan patrick untuk diam, lalu dia melanjutkan latihan nya. Saat ingin berlatih lagi, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk rumah Squidward. Squidward pun membukakan pintu, dan ternyata ada seekor ikan berpakaian khas Skotlandia berdiri di depan rumahnya. Karena merasa terganggu, Squidward pun menutup pintu rumahnya, dan setelah itu, pria itu kembali mengetuk pintu rumah Squidward sampai berkali-kali, karena Squidward kesal, dia pun membentak orang itu, lalu orang itu berkata ‘THE RED MIST IS COMING’ Setelah berkata begitu, ikan tersebut pun pergi. Squidward merasa ketakutan dan langsung lari masuk ke kamarnya, dan disinilah teknik pengganggu mental dimulai. Disaat sedang berlatih klarinet, tiba-tiba scene berubah menjadi warna merah darah, dan lalu mata Squidward berubah menjadi merah, yang ternyata sengaja dibuat demikian untuk tujuan khusus, yaitu agar si penonton merasa takut yang mendalam karena suasana gambar (video) yang ditampilkan selaras dengan audio yang terkesan menyeramkan namun secara perlahan. Lalu, saat Squidward mengadakan konser di keesokan harinya, Scene pengganggu itu muncul lagi, yaitu mata Squidward berwarna merah namun dengan ekspresi sedih, dan para penonton juga bermata merah. Penonton pun kesal karena permainan Squidward yang buruk dan Squidward pun pulang ke rumah dengan sedih. Di tengah perjalanan sang pembuat video pun menampilkan lagi teknik pengendalian jiwa, yaitu menampilkan adegan squidward dengan muka sedih nya sedang dalam perjalanan dan adegan itu berlangsung terulang-ulang, sehingga membuat si penonton merasa hanyut dan masuk ke dalam suasana hening tersebut, dan disaat inilah dimana pikiran kita dikendalikan oleh audio dan visual yang ada. Saat sampai rumah, Squidward pun termenung dan teknik pengendalian jiwa yang ditampilkan adegan sebelumnya terjadi lagi, tapi kali ini ditambah dengan efek gambar yang sedikit demi sedikit bergoyang keras, ini bertujuan untuk mentidak stabilkan emosi kita karena sebelumnya otak dan jiwa kita telah dikendalikan oleh video tersebut. Lalu di adegan sebelumnya, ada tirai, dan muncul kepala Squidward secara perlahan, dia pun bermuka sedih dan mengeluarkan darah dari matanya, suasana menjadi hening dan terlihat depresi yang luar biasa yang mengendalikan emosi kita. Dan suara berisik seperti teriakan orang terdengar keras yang mungkin agak sedikit mengganggu. Setelah itu, Squidward mengambil pistol, dan gambar menjadi seperti ditambah efek gambar yang menampilkan ketegangan yang luar biasa, lalu Squidward menarik pelatuk pistol di kepalanya, dan dia pun bunuh diri. Itulah mengapa Red Mist juga sering disebut sebagai episode "Squidward Suicide". Saya tidak berani menampilkan screnshoot apalagi videonya. Karena sekali lagi, video ini mampu mempengaruhi kondisi mental dan kejiwaan kita. Mungkin dari ceritanya saja bisa dibayangkan. Jadi, buat yang penasaran, kita hanya butuh kotak dan imajinasi silahkan cari videonya di youtube dan siapkan mental kalian ;) Ini nih link videonya : Spongebob Squarepants : Red Mist Source : wahw33d.blogspot.com